Minggu, 18 Juli 2010

17 Agustus, HUT Indonesia

Bila bukan karena ada orang yang mau mendedikasikan hidup mereka,
dan terkadang nyawa mereka, Kemerdekaan Indonesia – Indonesia tentu tidak akan seperti yang sekarang ini. Kita bisa menikmati kemerdekaan, karena ada orang yang berjuang dan mati karenanya. Kitajuga bisa menikmati kemajuan pengetahuan, ilmu, dan dan kebijaksanaan setelah kemerdekaan diperoleh juga karena ada orang yang mengorbankan diri untuk memajukannya.

Pada setiap hari – terdapat sebuah kesempatan untuk
meneruskan warisan itu, dan mengembangkannya. Bila anda mau
menghidupi diri anda untuk melayani sesuatu yang lebih besar dari
diri anda sendiri – anda akan dapat merasakan terpenuhinya kebutuhan
yang tidak mungkin anda peroleh bila hanya memikirkan diri sendiri.

Tentu anda harus menjaga diri sendiri. Karena itu adalah tanggung
jawab anda pribadi. Tetapi jangan lupakan negara dan bumi pertiwi, karena setiap tempat yang anda datangi, setiap orang yang anda temui, setiap waktu yang anda jalani, anda menemukan kesempatan untuk mempersembahkan sesuatu bagi apa yang lebih besar dari diri anda sendiri. Hanya lewat cara itu, anda bisa mengekspresikan diri sekaligus mengembangkan diri. Itulah bukti atas syukur anda atas kemerdekaan negeri ini.

HUT NEGERIKU
Oleh Nuril (9th)
Negeri ini ku kenal sepuluh tahun yang lalu
Saat umurku miniti angka tujuh
Indonesia Tanah airku
Merah Putih Benderaku
Garuda Pancasila lambang negaraku
Hari ini aku ikut memperingati ulang tahun negeriku ke-63
Sorak sorai dimana-mana
Gegap gempita suara “MERDEKA”

Tapi…
Sudahkah kita betul-betul merdeka?
Sudah bebaskah kita dari penjajah?
Ayo tanyakan para presiden kita
Pemimpin kita
Pejabat kita Guru kita
Orang tua kita
atau mungkin TUHAN KITA
====
sahabat, memang benar apa yang disampaikan ade nuril. Apakah kita benar-benar merdeka? Kita masih terjajah. Hati kita merasa masih sakit oleh keadilan rekayasa. Sampai kapan? mari kita perjuangkan untuk mendapatkannya. Kalaupun kita mati, kita mati syahid, kalaupun gagal setidaknya kita telah berusaha. Ingat, tak ada satupun pergerakan yang tidak ada nilainya….

Solidaritas negeriku
====================
Sahabat, sepertinya ada hal yang berangsur hilang di negeri ini. hal itu adalah solidaritas bangsa. Berikut tulisan sahabat yang membuktikan bahwa solidaritas bangsa ini masih tetap ada. Berkisah tentang Solidaritas Aceh. Sebagai pengingat saja bahwa bencana aceh menelan korban ratusan ribu jiwa.

Setetes Embun Solidaritas Bangsa
Diceritakan oleh Hanni
Berbagi cerita tentang solidaritas Indonesia….
Sisi lain dari kepedulian tsunami Aceh
Di sisi lain, ingin sekali berbagi kisah nyata yang mengharukan..
tadi pagi aku dan beberapa orangtua murid di sekolah anakku ke
pasar, untuk beli kain kafan & selimut.

Kami bawa uang amanah teman-teman, yang kami pikir sudah banyak sekali..
lalu dengan yakin menanyakan harga kain kafan dan setelah
dihitung-hitung, kami terduduk karena sadar bahwa ternyata
uang yang kami bawa hanya cukup untuk kafan sekitar 20 jenazah..
rasanya sangat pedih, membayangkan perbandingan angka korban
tewas dan jumlah kain yang bisa disumbangkan..
Padahal kami belum tanya harga selimut… ada rasa putus asa, juga
keinginan untuk membatalkan saja membeli kafan dan selimut.. mungkin
sebaiknya masukkan ke rekening2 bantuan saja uangnya…
di tengah diskusi & keraguan untuk membeli, si empunya kios menghampiri
kami, bertanya tentang tujuan kami beli kain kafan dalam jumlah yang banyak.
Kami ceritakan bahwa ada rekan yang akan berangkat ke Aceh dan
kami ingin menitipkan bantuan. Lalu beliau bertanya, apa boleh
menitipkan bantuan juga?

Dan begitu kami iyakan.. langsung beliau menyuruh anak buahnya ke
sana ke mari.. ternyata menyampaikan pada sesama pedagang
kain tentang bantuan untuk Aceh itu. Dalam waktu setengah jam,
pedagang2 lain berdatangan membawa setumpuk kain kafan dan
bahan flannel yang dipotong-potong untuk jadi selimut, ada
yang untuk anak, ada juga untuk dewasa… jumlahnya ratusan..
dan semuanya disumbangkan. Mereka sampai membantu mengangkut ke
mobil, dan ketika para kuli angkut ini mau kami berikan tip, mereka
menolak. Bahkan sempat2nya mereka bilang “titip salam bu untuk semua
di Aceh.. semoga Allah segera mengangkat penderitaan mereka”..

aku merinding.. sampai sekarang pun kalau ingat kekagetanku ketika
sekonyong-konyong banyak pedagang mendatangi toko itu dengan
setumpuk bahan, aku masih sesak dengan haru.. antara pilu
mempertanyakan kenapa harus lewat musibah yang seberat ini
ya Allah, kekompakan & toleransi terbangun…?? dan juga bahagia
karena ternyata masih begitu banyak hati yang tulus di bumi
bangsaku ini…Indonesia

semoga saudara-saudara kita di Aceh bisa merasakan hangatnya hati
kita di seluruh penjuru tanah air dan bahkan dunia, menggenggam
mereka dalam do’a.. amin.

Sahabatku, jangan sampai terulang kembali. Solidaritas bangsa, solidaritas negara kita tercinta dikuatkan melalui musibah. Sahabatku, lihatlah disekitar sahabat, tentu ada orang yang butuh bantuan dan uluran sahabat. Segera bantu dia, sebelum kita diingatkan dengan musibah.

Kilas balik
===========
Pada hari Jumat jam 10 pagi, tanggal 17 Agustus 1945 di jalan Pegangsaan timur jakarta. Telah dikumandangkan proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke seluruh Dunia. Proklamator dan penandatangan teks proklamasi itu adalah Soekarno hata yang mewakili bangsa Indonesia.
Dunia terhenyak atas kecepatan gerak bangsa Indonesia tersebut. Banyak yang mengambil gambar atas Proklamasi Kemerdekaan tersebut. Namun ada juga bangsa yang tidak rela bila bangsa Indonesia bebas dari cengkraman penjajahan, mereka adalah Belanda dan para sekutunya.
Oleh karena itu, walaupun kemerdekaan telah di proklamasikan, para pemimpin bangsa masih terus berjuang keras.
Belanda bersama sekutunya bermaksud merobek-robek kemerdekaan negara tercinta dengan berbagai alasan. Sehingga terjadilah apa yang disebut mereka class I dan class II. Sedangkan kita menyebutnya sebagai perang kemerdekaan I dan perang kemerdekaan II.
Adalah kebohongan besar, fitnah yang keji jika ada orang mengatakan bahwa kemerdekaan kita adalah hadiah dari Jepang maupun Belanda.
Para pejuang dan pahlawan bangsa telah merebut kemerdekaan itu dengan cucuran keringat bercampur darah dan nyawa.
Sahabatku, kini masa perjuangan fisik telah usai, sekarang tinggal kita generasi penerus yang harus mengisi kemerdekaan ini dengan rasa tanggung jawab dengan keahlian menurut bidangnya masing-masing.
Penuh tanggung jawab, karena para pahlawan kita tentunya tidak rela bila melihat bumi pertiwi yang telah dipertahankan mati-matian direbut oleh bangsa lain. Generasi muda sebagai generasi penerus dituntut berjiwa besar, suci bersih dan bertekad membaktikan diri bagi nusa dan bangsa.
Namun bapak-bapak, ibu-ibu generasi tua juga dituntut untuk lebih konsekuen antara ucapan dan perbuatannya, sehingga dapat memberi contoh yang baik bagi generasi penerus sekarang ini.
Sahabat, sudahkah kita menyumbangkan sesuatu yang berarti bagi negeri ini? Masihkah ada bendera merah putih itu berkibar di hati kita? mari tanyakan pada diri kita sendiri.

Usia Adalah Rahasia Tuhan

Berapa seringkah kita mengantar mayat ke kubur? Berapa seringkah kita menyolatkan jenazah? Mungkin kita sudah sering, bahkan sangat sering. Entah itu tetangga kita, sahabat kita ataupun orang tua kita.

Sahabat, Idul fitri kemarin adalah hari yang begitu istimewa. Tidak hanya untuk orang yang telah berhasil melewati ramadhan. Tetapi juga untuk jenazah-jenazah yang dipanggil untuk dikembalikan. Jasad tubuh yang dipinta oleh pemiliknya. Nyawa yang dipinta oleh pemberi pinjaman. Iya sahabat, tubuh dan nyawa yang saat ini berada pada saya penulis artikel ini maupun pada diri sahabat yang saat ini membaca artikel ini, sejatinya adalah pinjaman. Akankah kita berontak untuk menolak dipintanya apa-apa yang dipinjamkan kepada kita? Misalkan iya, seberapakah mampu kita menolaknya?

Sesungguhnya apa yang ada di langit dan di bumi adalah milikNya. Tiada satupun yang dapat menandingi kekuasaanNya. KekuasaanNya adalah apa yang ada di langit dan di bumi. Serta di alam yang tidak kita ketahui.

Sahabat, kami ingin bercerita tentang saudara kami yang meninggal di tanggal 1 syawal kemarin. Beliau adalah Imam Mukti.
begini ceritanya.

1 Syawal adalah hari yang menggetarkan. Bagaimana tidak, gema takbir membahana dimana-mana. Sehingga dada-dada setiap muslim menjadi hanyut dan terbawa kesuasana haru. Pagi itu Bpk. Mukti (60 th) melakukan shalat id. siapa sangka kalau shalat inilah shalat id terakhirnya. Sehabis shalat id, anak-anak sungkem, kemudian beliau meminjam sepeda motor tetangga untuk berziarah kemakam ibu dan bapaknya. Sekitar 20 menit perjalanan. Setelah ke makam ibu bapaknya, dia mengunjungi adik-adiknya yang kebetulan tidak begitu jauh dengan makam bapak ibunya.

Setelah itu pulang, dan mengembalikan motor beserta kuncinya ke tetangganya. Namun, sebelum sempat berdiri tiba-tiba dia terhuyung-huyung dan jatuh. Oleh tetangganya, dia diangkat, namun betapa terkejutnya karena setelah diangkat Bpk. Mukti telah meninggal dunia.
Ya, Pak Mukti telah dipanggil pemiliknya disaat yang tiada orang dapat menduganya. Beberapa hari sebelumnya Pak Mukti memang sakit, tetapi pada hari itu dia kelihatan sangat sehat. Mungkin Tuhan ingin kita belajar, bahwa mati bisa datang saat kita sehat ataupun sakit.

10 Kualitas Pribadi yang Disukai

Ketulusan

Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

Kerendahan Hati

Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang
yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa
membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya
tidak merasa minder.

Kesetiaan

Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

Positive Thinking

Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.

Keceriaan

Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

Bertanggung jawab

Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

Percaya Diri

Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

Kebesaran Jiwa

Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain.
Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci
dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

Easy Going

Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

Empati

Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Kekuatan Sejati Seorang Wanita

Dalam hidup ini, Allah telah menciptakan alam seisinya dengan sangat sempurna. Semua dirancang dan dikendalikan sesuai dengan tata hukum Sang Pencipta, yaitu Allah SWT. Penciptaannya berupa keteraturan yang terancang. Bukti dari semua itu adalah diciptakannya segala sesuatu dengan berpasang pasangan.

Allah menciptakan semua berpasang pasangan. Ada baik dan buruk, panjang pendek, tinggi rendah, jauh dekat, dan pria wanita. Semua itu merupakan bukti kesempurnaan. Perbedaan tersebut bukanlah hal untuk membedakan. Perbedaan itu tidak sekedar permainan kata kata belaka. Tapi sebuah hal yang harus difahami. Karena dengan perbedaan itulah segala kebaikan muncul.

Semuannya mempunyai kekuatan yang dahsyat. Pria dan wanita. Tidak sekedar perbedaan kata. Keberadaan keduannya sangat menentukan perkembangan dunia ini. Khususnya wanita. Sosok yang penuh dengan kelembutan dan kasih sayang ini mempunyai potensi dan kekuatan yang begitu besar.

Selama ini keberadaan wanita sangat dikesampingkan sekali. Geraknya tidak pernah dijadikan perhatian. Tapi ketika semua orang mengetahui potensi besarnya, wanita merupan pusat hal yang diperhatikan.

Wanita tidak lain merupakan agen perubah utama. Wanita mempunyai peran penting dalam perubahan dan kemajuan suatu bangsa. Hal ini bertolak belakang dengan berbagai hal yang pernah diperbincangkan.

Di zaman Jahiliyah Arab, mempunyai anak seorang wanita merupakan aib terbesar. Dan untuk menutupinya, sebagian besar seorang bapak akan membunuh hidup hidup anak wanitanya. Tidak terkecuali di kalangan kerajaan. Wanita dipandang sebagai sosok yang nantinya tidak bisa meneruskan tampu kekuasaan kerajaan. Makanya banyak sekali wanita diragukan.

Atau jika dilihat dari segi negatif lain, wanita merupan pemeran utama dalam kerusakan suatu bangsa. Hal ini dilihat dari berbagai cerita yang menggambarkan kekalahan Caesar karena dia tergoda dengan cleopatra. Dan masih banyak lagi cerita dan sample yang lain.

Tapi tidak jika kita melihat dari segi yang sangat realitas. Sebagaimana tadi di atas, wanita merupakan agen yang sangat berperan sekali dalam kemajuan bangsa. Mengapa hal ini bisa terjadi.

Sejenak renungkan, mengapa wanita bisa menjadi ujung tombak dari perubahan. Ya…. Wanita secara langsung atau tidak langsung nantinya adalah seorang ibu. Kehadiran seorang ibu merupakan sebuah syarat mutlak bagi seorang anak.

Peran sebagai ibu inilah yang memposisikan diri wanita sebagai juru perubah. Ibu merupakan media untuk belajar pertama kali bagi sang anak. Setuju atau tidak, seorang bayi pertama kali belajar adalah dengan ibu. Ibu inilah orang pertama kali yang memberikan ilmu yang begitu berharga bagi anak.

Pelajaran pertama adalah tentang ilmu mana yang baik dan buruk. Sebagai madrasah dan sekolah pertama untuk anaknya. Ibu akan mengajarkan mana yang baik dan buruk. Selanjutnya ibu akan mengajarkan berbagai nilai nilai yang sangat berharga. Dari nilai sosial, cultural, agama, dan nilai ilmu pengetahuan yang lain. Dengan berjalannya sebagai madrasah pertama kali inilah, ibu tampil menjadi sosok yang sangat berpengaruh sekali dalam pembentukan generasi masa depan.

Inilah kekuatan utama yang dimiliki seorang ibu. Selama ini kita hanya ribut memperdebatkan tentang hak hak asasi. Hak tentang keterbukaan peran wanita dalam peranan publik. Kita sangat jarang sekali memperbincangkan bagaimana seorang wanita menjadi ibu yang bisa melahirkan sebuah generasi tangguh di masa depan.

Oleh:
Adi Dzikrullah Bahri

  1. Mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kehutanan, Departemen Silvikultur
  2. Ketua Departemen Informasi dan Komunikasi Keluarga Fakultas Kehutanan IPB Angkatan 44
  3. Ketua Umum Jombang Agristudent Community (JAC IPB)
  4. Staf Departemen PPSDM BKIM IPB
  5. Staf Departemen Pengkaderan PMII Komisariat IPB
  6. Staf Pengajar Program Intensive Studies (PIS Bogor)
  7. Founder PetaMasaDepanFoundation
  8. Founder Green Consultan

Jadikan STING Skill Sebagai Senjata Diri

Ada banyak “senjata” yang dapat kita gunakan dalam medan pencapaian prestasi. Para pakar telah berusaha membantu kita merumuskan berbagai hal yang sebaiknya menjadi perlengkapan diri untuk mencapai keunggulan pribadi. Salah satunya adalah apa yang disampaikan oleh Andrew SNG dengan STING Skill. Akronim ini cukup menarik karena selain “menyengat” namun begitu universal sehingga dapat kita jadikan sebagai bahan pertimbangan.

[S] Speaking Skills.
Kita perlu senantiasa mengasah ketrampilan berbicara. Namun lebih luas lagi, yang dimaksud dengan speaking skill ini adalah ketrampilan berkomunikasi; ketrampilan menyampaikan maksud dan gagasan; ketrampilan meyakinkan orang lain. Dengan demikian, selain mengasah kemampuan verbal kita perlu melengkapi dengan pernak-perniknya, semisal body languange, talk languange atau presentation skill. Hampir semua pemimpin sukses menguasai ketrampilan yang satu ini.

[T] Thinking Skills.
Ketrampilan berpikir ini bukanlah melulu mengandalkan IQ tinggi. Perhatikan bahwa ini adalah suatu ketrampilan. Dan ini berarti senantiasa dapat diasah dan dilatih. Yang penting adalah kita perlu memiliki kemampuan untuk berpikir jernih, logis, analitis, sistematis dan positif. Kita dapat mengasahnya dengan senantiasa bersikap netral, adil, berpikir dengan urutan yang metodis, sederhana, mampu membedakan gejala dan reaksi. Tanpa kemampuan ini kita dapat terjebak untuk merumitkan masalah yang sederhana.

[I] Interpersonal Skills.
Ketrampilan ini disebut pula interrelationship skill karena menyangkut hubungan antar manusia, bekerja sama dalam tim kerja, menangkap persepsi, memandang tujuan bersama, keluwesan dalam bergaul, interaksi budaya. Dengan demikian kita dapat memelihara hubungan baik antara pribadi maupun kelompok
di sekitar kita yang sangat penting bagi kemajuan kita.

[N] Networking Skills.
Kita sebaiknya mengasah ketrampilan untuk membangun jaringan kerja yang berarti menciptakan hubungan antar kelompok dan fungsi dalam berbagai organisasi. Ini menuntut kita untuk memahami jaringan kerja dalam perusahaan maupun lingkungan usaha, memiliki visi yang jauh di batas cakrawala, serta mengetahui jalan-jalan untuk mencapai jenjang karier yang lebih tinggi. Tanpa ketrampilan ini kita seolah tak mengetahui dimana kita sedang berada dan kemana kita seharusnya melangkah.

Yang satu ini seolah melingkupi seluruh ketrampilan di atas, yaitu kemampuan untuk senantiasa mengembangkan diri, memperkaya dengan pengetahuan, ketrampilan, sikap mental, minat yang menjadi syarat dasar untuk mencapai sukses anda. Asahlah berbagai ketrampilan yang diperlukan oleh profesi anda, baik technical skill, managerial skill, dan leadership skill.

Apakah dengan menguasai seluruh ketrampilan di atas, kita telah memiliki “senjata” yang dapat mengalahkan semua tantangan? Tentu tak mudah begitu saja. Kita perlu melandasi diri kita dengan hal-hal lain yang mendasar, seperti takwa, jujur, percaya diri, kemauan keras, tanggung jawab, tekun dan lain sebagainya agar kita dapat mencapai keunggulan diri melalui jalan yang terpuji. (Adapted from Self Esteem)

Bawaan Lahir atau Bisa Dipelajari?

Pertanyaan-pertanyaan berikut cukup menarik dan banyak menjadi bahan pemikiran para ahli. Apakah seseorang memang dilahirkan sebagai penjahat?. Sungguh adakah orang yang dilahirkan sebagai pemimpin?. Bila anda terlahir pemalu, bukankah itu berarti anda menjadi pemalu selamanya? Pertanyaan-pertanyaan semacam itu juga berkembang di berbagai bidang psikologi, seperti misal, apakah intelegensi sudah ada sejak lahir – sebagai sifat bawaan si anak – atau dapat berkembang melalui pola pengasuhan yang tepat. Silang pendapat ini dikenal sebagai perdebatan “bawaan – perkembangan (nature – nurture)”. Semua jawaban yang pernah diberikan tidak sepenuhnya menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Namun demikian, dalam kaitannya dengan bersikap positif ini kita mengetengahkan empat asumsi yang merupakan tema pembicaraan.

- Sikap Positif bukan bawaan lahir;
– Sikap Positif bisa dipelajari;
– Sikap Positif adalah pilihan;
– Kita bisa mempraktekkan sikap positif, bisa juga tidak – itu pilihan anda.

Keempat asumsi ini penting bagi pembahasan kita, karena jika anda tidak sependapat bahwa sikap positif merupakan sesuatu yang adapat anda pilih, maka kecil kemungkinan bagi anda untuk berubah.

Bila anda masih ragu-ragu, cobalah mengerjakan latihan berikut ini:

  1. Renungkan sejumlah aspek kehidupan anda. Berilah jawaban, apakah sikap anda sekarang ini memang karena anda terlahir demikian; atau semata-matamerupakan hasil pelajaran atau
  2. Pengaruh yang anda terima
  3. Atau merupakan campuran antara sikap bawaan lahir dan perkembangan kehidupan anda ?
  • Cara anda mengambil keputusan [1] [2] [3]
  • Sikap anda terhadap uang [1] [2] [3]
  • Sikap anda terhadap ras [1] [2] [3]
  • Pendapat anda mengenai masalah lingkungan [1] [2] [3]
  • Rasa humor anda [1] [2] [3]
  • Selera musik anda [1] [2] [3]
  • Semangat dan energi anda [1] [2] [3]
  • Surat kabar yang anda baca [1] [2] [3]

Pada dasarnya, cara anda berpikir, selera dan sikap politik anda adalah hasil belajar dan akan terus berkembang selama hidup. Sedangkan rasa humor, semangat dan energi anda – yang merupakan sedikit campuran antara bawaan lahir dan pilihan – merupakan pengecualian.

Mungkin anda berpendapat bahwa semua ini agak ekstrim. Bila anda yakin bahwa sikap positif atau negatif adalah bawaan sejak lahir, dan kebetulan anda sendiri atau karyawan anda mempunyai sikap negatif, maka tidak ada sesuatu pun yang dapat dilakukan untuk mengubahnya. Sebenarnya tidaklah demikian.
Memang faktor genetis juga berperan. Sebagian besar orang bisa menyanyi, namun sedikit sekali yang mampu melantunkan lagu sekaliber Ruth Sahanaya. Banyak orang bisa menggambar, namun hanya segelintir orang yang mampu menggambar sebagus Basuki Abdullah. Semua orang bisa berlari, namun hanya sedikit sekali yang bisa menjadi pelari kelas dunia.

Sekali pun demikian, melalui praktek dan latihan kita akan mampu menyanyi lebih baik, menggambar lebih baik atau berlari lebih cepat. Jadi dengan bersikap positif, anda akan dapat menjadi semakin baik dalam hal-hal yang anda geluti. Sebagai langkah awal, anda perlu bersikap positif pada kemungkinan terjadinya perubahan.

Sikap positif dalam manajemen merupakan suatu sifat yang dapat meningkatkan setiap atau semua bentuk kecakapan manajemen. Namun demikian, sikap positif tidak dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu sikap positif berkaitan timbal balik dengan berbagai bentuk kecakapan manajemen.

Mari kita tutup sesi ini dengan mengandaikan anda sebagai manajer personalia yang sedang menghadapi pemogokan karyawan. Bagaimana kecakapan anda dalam menangani masalah tersebut dikaitkan dengan ciri-ciri bersikap positif yang pernah kita bahas di sesi 2? Berilah skor pada setiap ciri mulai dari
negatif hingga positif:

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Sangat tidak netral———————————-Netral

2. Tidak mampu menguasai———–Mampu menguasai

3. Tidak berpikir kreatif——————-Berpikir Kreatif

4. Pesimis———————————————Optimis

5. Tidak efektif berkomunikasi—Efektif Berkomunikasi

Tentu saja kita tidak bisa memberi angka yang pasti untuk mengukur tingkat sikap positif anda. Namun, pada taraf tertentu anda harus menilai seberapa positif sikap anda pada saat ini, dan apakah ada hal yang harus diubah agar anda dapat mengingkatkan sikap positif anda. Boleh jadi anda berpikir ada indikasi yang menjadi ciri-ciri lain bersikap positif dan itu sah-sah saja. Yang penting di sini, semakin tinggi nilai yang anda berikan pada latihan di atas atau ciri-ciri lain yang anda tambahkan, maka semakin besar kemungkinannya anda dapat bersikap positif dalam manajemen anda.

Masa Depan Anak Dalam “Mindset” Orang Tua

Masih melekat di dalam pikiran saya sebuah keyakinan yang begitu hebat yang pernah dilontarkan oleh ibu saya empat puluhan tahun yang lalu. Sebuah keyakinan yang mengobarkan energi positif terhadap diri beliau yang kemudian saya rekam dalam pikiran bawah sadar saya sebagai salah satu warisan yang sangat berharga sekaligus sebagai ilmu dari sekolah kehidupan. Salah satu nasehat yang mengandung makna dan keyakinan yng sangat dalam yang pernah beliau sampaikan kepada kami kurang lebihnya berbunyi demikian : “Pokoke kowe kabeh kudu pada sekolah. Senajan wong tuamu wong sing ora duwe, tapi Gusti Allah sugih. Aku yakin kowe kabeh bisa sekolah. Aku ora kepengin anak-anakku ngemben pada sengsara uripe”. (Pokoknya kamu semua harus tetap sekolah. Walaupun orang tuamu orang yang tidak punya, tetapi Allah SWT Maha Kaya sehingga saya yakin kalian semua bisa sekolah. Saya tidak ingin anak-anakku hidup sengsara).

Tentunya bentuk keyakinan diatas beliau lontarkan tidak didorong oleh sekedar komitmen tanpa dasar. Ada semacam emosi positif yang membakar tekad di dalam dirinya. Tekad yang terhimpun di dalam pikiran super (super mind) melalui sebuah proses perpaduan antara beberapa unsur kepentingan, seperti rasa kasih sayang kepada anak, rasa ingin membahagiakan anak, dan keinginan agar anak-anaknya hidup sukses. Unsur-unsur kepentingan tersebut kemudian bereaksi dengan nilai-nilai spiritual sehingga tersimpul dalam sebuah keyakinan.

Keyakinan merupakan keadaan pikiran yang bisa dirangsang atau diciptakan oleh perintah peneguhan secara terus menerus sampai meresap ke dalam pikiran bawah sadar. Keyakinan adalah sebuah keadaan pikiran yang bisa dikembangakan sesuai dengan kemauan kita, melalui cara pengulangan perintah kepada pikiran bawah sadar dengan segenap perasaan emosi positif, sehingga pikiran bawah sadar akan menerimanya dan digunakan sebagai landasan tindakan untuk menjadikannya sebuah kenyataan (Wuryanano : 2004).

Keyakinan akan memberikan kehidupan, kekuatan, dan tindakan kepada impuls pemikiran kita. Keyakinan akan memberikan kekuatan untuk mengubah getaran pemikiran biasa, dari pikiran manusia yang serba terbatas menjadi suatu padanan spiritual yang bersifat tanpa batas.

Pemikiran spiritual tanpa batas muncul ketika terjadi dominasi suara Tuhan yang melekat di hati seseorang. Adapun suara Tuhan dihasilkan dari hasil meditasi melalui pengamalan-pengamalan yang berkaitan dengan proses pendekatan diri kepadaNya. Proses yang mengarah kepada upaya pendekatan diri kepada Tuhan itulah yang akan membentuk keyakinan seseorang. Pada gilirannya keyakinan tersebut akan berjalan sinergis dengan prinsip hidup.

Contoh yang saya ilustrasikan tentang keyakinan dan prinsip hidup ibu saya diatas merupakan salah satu dari sekian banyak prinsip hidup dan keyakinan yang dimiliki oleh orang-orang pada umumnya termasuk mungkin diri Anda.

Ada satu sisi yang sangat penting Anda sikapi dalam memegang teguh prinsip hidup Anda yaitu visi hidup yang didasarkan atas prinsip-prinsip kebenaran. Dengan kecerdasan spiritual (spiritual Quotient) yang Anda miliki, Anda harus bisa menentukan prinsip hidup yang sesuai dengan fitrah manusia, yaitu fitrah kebenaran, fitrah yang didukung penuh oleh ridlo Tuhan yang bisa membawa diri dan keluarga menuju ke arah kebahagiaan hakiki, serta memberikan kemanfaatan bagi orang lain. Prinsip hidup semacam ini harus menjadi pijakan dasar untuk menentukan kebijakan dalam menentukan sikap hidup.

Prinsip hidup yang bersumber dari sesuatu yang tidak fitrah umumnya akan berakhir dengan kegagalan, baik kegagalan lahiriah maupun kegagalan batiniyah. Dunia telah membuktikan bahwa prinsip hidup yang bertentangan dengan suara hati, terbukti hanya mengakibatkan kesengsaraan atau bahkan kehancuran. Terlebih di jaman modern sekarang ini. The power of visi hidup, prinsip hidup, dan sikap hidup yang didasarkan pada nilai spiritual harus benar-benar dipegang teguh demi untuk mencapai tujuan hidup jangka panjang.

Mengarahkan masa depan anak merupakan salah satu bentuk pencapaian tujuan jangka panjang. Bagaimana bentuk masa depan anak di masa yang akan datang sangat dipengaruhi oleh visi, prinsip, dan sikap hidup orang tuanya. Orang tua harus jeli dalam menyeting masa depan anak. Hindari cara-cara yang dewasa ini sering menjangkiti kehidupan manusia-manusia modern yaitu adanya kecenderungan manusia tertarik kepada hal-hal yang serba instant. Ingin memperoleh kekayaan dengan cepat, ingin meraih popularitas dengan cepat, meraih kekuasaan dengan mudah dan cepat, dan lain sebagainya.

Apabila konsep ini diperkenalkan dan dipertontonkan kepada anak dalam usahanya meraih masa depan, maka akan berakibat pada pembentukan pribadi yang rapuh. Mereka akan hidup tanpa digerakkan oleh visi hidup yang agung yang berorientasi pada nilai-nilai spiritual bagi kehidupan yang jauh ke depan. Mereka bagaikan akan mengarungi lautan luas tetapi tidak mengenal ke mana seharusnya perahu diarahkan. Mereka nantinya tidak memiliki daya atau powerless dalam bekerja dan tidak memiliki semangat juang yang tinggi dalam berusaha.

Fenomena diatas tentunya pada saatnya nanti akan menjadi sebuah realita yang tidak kita harapkan. Semua orang tua sudah barang tentu mendambakan anak-anaknya tumbuh menjadi manusia yang tangguh, sholeh/sholehah, memiliki prinsip-prinsip kebenaran yang kokoh, serta sukses dunia akherat. Jalan menuju masa depan atau cita-cita anak terbuka lebar. Walaupun kerapkali terhalang oleh tembok yang begitu kuat, namun dengan keyakinan dan langkah pasti tembok-tembok tersebut akan bisa kita lewati. (***)